Budaya Pesantren
Pesantren adalah lembaga pendidikan yang tidak ada matinya. Pesantren adalah tempat di mana para santri menuntut ilmu agama dan melatih kecerdasan moral, intlektual dan sosial. Lembaga pendidikan pesantren sangat berbeda dengan lembaga pendidikan yang lain. seperti halnya sekolah ataupun perguruan tinggi. Pendidikan di pesantren lebih mengedepankan kecerdasan moral. Karena prioritas pesantren adalah mendidik santri agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Alloh Swt. Mencari ridlonya.
Seperti halnya kebiasaan-kebiasaan di pesantren juga sangat berbeda dengan di sekolahan ataupn perguruan tinggi. sistem pendidikan doi pesantren berpacu pada kitab-kitab kuno, karangan para ulama salaf seperti mam Syafi'i, Imam Ghozali, Imam Namawi, Imam Ibnu Hajar, Syai Syarifuddin, Syaih San haji, Syaih Alfiyah Ibnu Malik dan lain sebagainya. Sistem pengajaran dalam mengaji kitab yaitu dengan Model bandongan ataupun sorogan. Bandongan adalah mengaji secara bersama-sama, Ustadz mendikte santri kemudian santri menyalinya atau di sebut dengan "Ngasasaih(jowo)" klemudian di jelaskan maksud kitab yang telah di baca. Kajian-kajianya mencakup segala aspek atau fan yang bermacam-macam. Kajian tersebut yaitu meliputi kitab fiqih, nahwu dan tauhid. kemudian sorogan yaitu sistem belajar mengajar secara individuatau satu persatu yang mana santri di tutut untuk lebih aktif. santri terlebih dahulu belajar sendiri kemudian di setorkan dengan cara di baca di depan ustadz. Peran ustadz di sisni adalah mengoreksi bacaan maupun penjelasan santri.
Berbeda dengan sitem di sekolahan yang mana siswa pulang pergi dari rumah/asrama/kos menuju sekolahan setiap paginya, di pesantren santrim umumnya adalah orang yang menetap di asrama pesantren yang mana datang dari segala penjuru. Mereka menetap di pesantren bertahun-tahun dan hanya berapa kali pulang dalam setiap tahunya bahkan ada yang sampai tiga tahun tidak pulang.
Di lembaga pendidikan pesantren sangat menekankan azaz kekeluargaan. Para santri sangat mmegang sistem kekeluargaan. Antara satu santri dengan santri yang lain sangat akrab.
Diantara kebiasaan-kebviasan di pesantren yang lain adalah kegiatan roan!_kegfiatan bersih-bersih bersama seluruh santri. Para santri akan mendapat nhukuman jika tidak mengikutimkegiatan tersebut. Seperti halnya kegiatan-kegiatan laian, santri kan di hukum jika meninggalkan shalat jama'ah ataupn madrasan diniyah.
Di pesantren juga ada kebiasaan membaca di ba'an/membaca berjanji-solawat dan khitobahan atau latihan berceramah di depan santri-santri dalam setiap minbggunya. Ada juga Musyawarah/bahsus masail bersama-guna membahas masalah-masalah yang muskil di antara santri seputar masalah fiqih ataupun nahwu.
Kebiasan-kebiasaan tersebut sangat patut kita acungi jempol karena kegiatan tersebut tidak kalah jaugh dengan kegiatan-pembekalan-pembekalan yang ada di perkuaruan tinggi seperti UKM ataupn Organisasi-organisasi sosial maupun yang bercorak agama.
Komentar
Posting Komentar