Pola Makan Santri
Ponpes Al Falahiyyah Nogotirto Gamping Sleman
PP Al Falahiyyah
Pola Makan
Makan bareng santri
poster pola makan
Pola makan sehat sangat di perlukan oleh
setiap orang karena makanan adalah faktor utama penentu kesehatan seseorang.
Pola makan sehat harus di tanamkan ke seluruh masyarakat. Termasuk pesantren. Terutama
di mualaih dari diri sendiri. Di pesantren juga harus di terapkan pola makan
sehat bagi santri-santri. Apalagi kita tahu di pesantren sangat rawan dengan
hal yang namanya penyakit. Mungkin karena kurangnya fasilitas kesehatan dan
pengetahuan tentang kesehatan yang memadai. Namun dewasa ini seiring
berkembangnya teknologi, santri sudah lebih mudah mendapat informasi kesehatan
dari berbagai media.
santri-santri sekarang sudah tidak lagi katrok seperti santri jaman dahulu. Karena kebanyakan santri sekarang selain nyantri juga belajar di pendidikan formal seperti Madrasah Ibtidaiyah sampai Perguruan tinggi. Seperti yang di katakan kawan saya Ahmad Muhlasin dari PP. Nurul Falah kulon progo “Makanan yang bisa memenuhi criteria 4 sehat lima sempurna. Seperti nasi, tempe, tahu, daging, buah-buahan, sayur-sayuran dan susu”. Demikianlah paparnya cukup mewakili pertanyaan yang kami lontarkan tentang pola makan sehat. Hal tersebut membuktikan bahwa santri “santri sekarang bukan lah santri yang dulu”. Seperti juga paparan dari Ata Fajrul Falah dari PP.Hidayatul Muttaqin-Sleman menjelaskan bahwa criteria makanan yang sehat yaitu makanan yang mengandung energy, vitamin karbohidrat dan protein.
Secara umum pola makan di
pesantren-pesantren cenderung sama. Namaun masih banyak perbedaan pola makan di
setiap pesantren karena sebagian pesantren masih ada yang menganut model
pesantren salaf dengan pola makan satu nampan bersama. Ada juga pesantren yang
mennganut sistem majeg di ndalem pengasuh, dengan santri membayar perbulan. Ada
juga yang membeli makan di luar.
Sebagian pesantren mengelola mkanan dari
hasil pertanian sendiri. Selain kesibukan mengaji para santri juga mengelola
kebun atau sawah untuk memenuhi kebutuhan makan mereka. Seperti pesantren ISC
Aswaja Lintang Songo-bantul. Para santri yang tidak sekolah terjadwal pada pagi
hari kemudian yang kuliah atau sekolah terjadwal pada sore hari atau hari
libur. Untuk kegiatan mengaji di lakukan pada malam hari.
Komentar
Posting Komentar